Mehr News (27/3) melaporkan, Syeikh Sabri dalam wawancaranya dengan koran al-Ray’u terbitan Yordania, mengecam politik negara-negara Arab dalam menyikapi pelanggaran yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel terhadap Baitul Maqdis.
Ditegaskannya bahwa rezim Zionis telah melakukan berbagai pelanggaran terhadap Baitul Maqdis, akan tetapi harus dikatakan bahwa para penguasa Arab tidak bertindak baik di sisi politik, ekonomi, maupun diplomatik.
Syeikh Sabri menegaskan pula bahwa berlanjutnya pelanggaran terhadap Masjidul Aqsha oleh berbagai oknum Israel membuktikan bahayanya ketamakan dan hasrat Israel untuk menghancurkan tempat suci itu. “Serangan-serangan terhadap Baitul Maqdis itu tidak hanya dilakukan oleh kelompok Zionis radikal saja, melainkan juga dilakukan oleh instansi pemerintah, dan ini sangat berbahaya.”
Ditegaskannya bahwa rezim Zionis Israel bertanggung jawab atas segala bentuk kerusakan terhadap Masjidul Aqsha dan memperingatkan bahaya dari aksi-aksi tersebut.
Menurut Syeikh Sabri, rezim Zionis Israel melancarkan perang dengan rakyat Palestina di berbagai bidang termasuk ekonomi, politik, dan bahkan demografi. “Mereka mengerahkan seluruh upaya untuk mewujudkan yahudisasi Baitul Maqdis,” tuturnya.
Di bagian lain pernyataannya, Syeikh Sabri mengapresiasi para panitia Gerakan Global Menuju Jerusalem (GMJ) yang berusaha menggalang perhatian masyarakat dunia terhadap kota Baitul Maqdis dan propaganda rezim Zionis terhadap kota bersejarah di Palestina itu.
Syeikh Sabri menekankan pentingnya dukungan terhadap Baitul Maqdis dan lembaga-lembaga yang mendukung rakyat, perjuangan, dan muqawama Palestina menghadapi brutalitas rezim Zionis Israel. Ditegaskannya, “Para pejabat Israel tetap akan melanjutkan kebijakan pembangunan permukiman ilegalnya dan tidak akan memperhatikan tuntutan siapa pun.”
Menurutnya, rezim Zionis Israel sama sekali tidak pernah menunjukkan kecenderungannya terhadap perdamaian dan hal ini menimbulkan krisis yang berkesinambungan di seluruh kawasan.
Di akhir wawancaranya, Syeikh Sabri menekankan bahwa kebungkaman rezim-rezim Arab terhadap kejahatan Israel atas Baitul Maqdis khususnya Masjidul Aqsha, di saat mereka sangat memfokuskan segenap upaya untuk menghancurkan satu negara yang menjadi poros muqawama yaitu Suriah. (IRIB Indonesia/MZ)
Artikel Terkait:
Timur Tengah
Afrika
- FILM NARUTO SHIPPUDEN MOVIE 3: INHERITORS OF THE WILL OF FIRE (2009)
- FILM 300 (2006)
- semakin Tambah Usia, Semakin Bahagia
- Obat Anti-Retroviral Perpanjang Usia Harapan Hidup Pengidap HIV/AIDS
- Ketua MK Minta Ketegasan Pemerintah Soal Remisi Koruptor
- Dewan Ahlul Bait Sedunia Mengutuk Fatwa Ulama Wahabi
- Kekaguman Generasi Muda Rusia Terhadap Indonesia
- Iran katakan Indonesia bisa menjadi pelopor negeri Muslim
- cara edit template blogger
News
- «Back Pekan Depan Blokade Gaza Secara Resmi Berakhir
- Jihad Ala Militan Taliban
- Pasca Sanksi Baru Uni Eropa, Dirjen IAEA Ajak Iran Berunding
- Hormati Idhul Adha, Brahimi Serukan Gencatan Senjata di Suriah
- Enam Sastrawan Literasi Iran Masuk Nominasi ALMA 2013
- Cina Tatap Sinis kunjugan Burns
- Runtuhnya Aliansi Anti-Suriah dan Rencana di Balik Gencatan Senjata
- Nilai Ekspor AS ke Iran Meningkat
- Mesir Stop Ekspor Gasnya untuk Dua Negara Pelanggan
- Pengayaan Uranium Bukan Alasan Sanksi
Share it to your friends..!
0 Responses So Far:
Posting Komentar
Thank's For Your Coment