Jihad Ala Militan Taliban

Sejak kapan menembak seorang gadis kecil dapat diterima oleh Islam? Jawabannya jelas bagi kita semua yang meyakini Islam. Ini jelas tidak jantan jika seorang gadis kecil dijadikan sasaran tembakan. Dan itu bukan tindakan terhormat dan ditolak keras oleh Islam.

Pada 9 Oktober lalu, aktivis perempuan berusia 14 tahun, Malala Yousafzai ditembak di kepala dan leher oleh militan Tehrik-e Taliban Pakistan di kota Mingora karena kampanye menentang para ekstremis dan mempromosikan pendidikan bagi anak perempuan di Lembah Swat, Pakistan.

Dalam insiden itu, militan menghentikan sebuah bus sekolah, meminta Yousafzai turun dan kemudian menembaknya. Dua gadis remaja lainnya juga ditembak dan terluka dalam serangan tersebut.

Selama seminggu terakhir, ribuan warga Pakistan menggelar demonstrasi dan doa di seluruh negeri untuk mengekspresikan dukungan mereka kepada Yousafzai dan upaya untuk memberikan pendidikan universal bagi kaum perempuan.

Pada tahun 2009, Yousafzai mulai dikenal publik setelah menulis tentang kehidupan di Lembah Swat yang saat itu di bawah kendali militan Tehrik-e Taliban Pakistan. Kelompok ini menguasai Lembah Swat pada akhir tahun 2007 dan melarang pendidikan bagi kaum perempuan di wilayah tersebut pada tahun 2008. Tehrik-e Taliban Pakistan terus memberlakukan larangan belajar sampai mereka diusir oleh militer Pakistan pada pertengahan 2009.

Pada tanggal 15 Oktober 2012, Yousafzai diterbangkan ke Inggris untuk mendapat perawatan intensif di Queen Elizabeth Hospital di Birmingham setelah dokter Pakistan mengatakan ia membutuhkan perawatan khusus.

Islam mengajarkan bahwa semua Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, harus mendapatkan pendidikan. Dalam sebuah hadis populer, Nabi Muhammad Saw bersabda, "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina."

Namun, sekarang kita menghadapi situasi di mana Tehrik-e Taliban Pakistan melarang pendidikan dan meledakkan sekolah-sekolah anak perempuan di Pakistan. Dan di seberang perbatasan, kelompok Taliban Afghanistan juga menghancurkan sekolah-sekolah anak perempuan di negara itu.

Kedua kelompok tersebut menyerang, melukai dan membunuh gadis-gadis muda yang pergi ke sekolah untuk mengenyam pendidikan.

Apa yang akan mereka katakan kepada Allah Swt pada hari kiamat? Apakah kitab suci al-Quran melarang kaum perempuan untuk mendapatkan pendidikan?

Kelompok teroris telah melakukan dosa besar dan merendahkan perempuan, padahal Islam sendiri memerintahkan umatnya untuk menjaga kehormatan dan martabat perempuan.

Dunia Islam tertinggal jauh saat ini. Oleh karena itu, masyarakat Muslim sangat membutuhkan sebuah gerakan besar, sebuah Kebangkitan Islam untuk mencapai kemajuan.

Di banyak belahan dunia Islam, kita menyaksikan kemiskinan, kelaparan, buta huruf, standar hidup yang rendah dan ekonomi yang buruk. Banyak Muslim tidak memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang memadai dan air bersih, dan anak yatim yang menderita di negara-negara Muslim akibat kemiskinan dan perang.

Dunia Islam hanya dapat terangkat jika serius memperhatikan masalah pendidikan, karena pendidikan adalah kunci untuk pembangunan. Harus ada jihad pendidikan untuk mengangkat dunia Islam dan memulai Kebangkitan Islam.

Setengah dari umat Islam adalah perempuan. Oleh sebab itu, jihad pendidikan tidak pernah bisa berhasil jika kaum perempuan tidak diberi akses ke pendidikan. Siapapun yang menentang jihad pendidikan, berarti mereka telah membantu musuh-musuh Islam untuk mempertahankan keterbelakangan Muslim.

Jelas bahwa dengan menentang pendidikan bagi kaum perempuan, kelompok Taliban telah membantu musuh-musuh Islam dan menghambat Muslim untuk maju. (IRIB Indonesia/RM/NA)

Artikel Terkait:

Share it to your friends..!