Selasa, 16 Oktober 2012

Semangat Juang, Kerja Keras dan Optimisme


Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei meremehkan sanksi Barat terhadap Republik Islam dan menyatakan bangsa Iran akan menanggapinya seperti masalah biasa. Ayatullah Khamenei dalam kunjungan kerja ke Provinsi Khorasan Utara pada hari Rabu (10/10) mengatakan, "Sekarang, musuh kita memperluas sanksi. Sanksi bukan merupakan masalah kemarin atau hari ini. Sanksi telah ada sejak awal, mereka mengintensifkan sanksi yang tidak efektif, mereka meningkatkannya lagi, ini juga tidak akan berhasil."

Rahbar kembali menegaskan bahwa Amerika Serikat dan sejumlah negara-negara Eropa berusaha menghubungkan sanksi dengan program energi nuklir Iran. Sebenarnya, alasan utama di balik sanksi Iran bukan masalah nuklir melainkan resistensi bangsa Iran melawan hegemoni global. Ayatullah Khamenei menepis klaim AS dan sekutunya bahwa mereka akan mencabut sanksi terhadap Iran jika Tehran menghentikan program energi nuklirnya.

Menurut beliau, Barat berpura-pura bahwa sanksi akan dicabut jika bangsa Iran menghentikan program energi nuklirnya. Mereka bohong! Mereka membuat keputusan itu atas dendam dan kebencian terhadap bangsa Iran dan menjatuhkan sanksi tidak rasional.

Lebih lanjut Rahbar menjelaskan bahwa bangsa Iran akan muncul sebagai pemenang dalam pertempuran ini, sebab mereka telah menghadapi berbagai masalah yang jauh lebih besar dari itu selama 33 tahun terakhir. Beliau menambahkan bahwa musuh sangat bersuka cita ketika mereka mendengar munculnya sedikit masalah di Iran dan mengatakan, "Dalam beberapa hari terjadi fluktuasi harga valuta asing dan rial, berita utama di media massa musuh dengan jelas menggambarkan kegirangan mereka."

Menyinggung aksi pembakaran sejumlah tempat sampah di sekitar Pasar Besar Tehran, Rahbar menjelaskan, "Ketika segelintir orang melakukan aksi pembakaran tempat-tempat sampah selama dua-tiga jam, musuh telah kegirangan dan menjadi heboh." Seraya menyinggung krisis yang dihadapi AS dan negara-negara Eropa, Ayatullah Khamenei menandaskan, "Kondisi kami yang buruk atau Anda? Sekarang sudah hampir setahun di jalan-jalan besar Eropa siang dan malam terjadi demonstrasi, kondisi kalian jauh lebih rumit dari kendala kami. Ekonomi kalian telah terkunci, lantas kalian senang dengan melemahnya perekonomian Iran? Kalian sendiri yang naas dan sedang menuju kehancuran. Republik Islam tidak akan hancur dengan masalah-masalah kecil ini. Masalah besar justru sedang dihadapi oleh AS dan Barat!"

Pekan lalu, Ayatullah Khamenei mengatakan rakyat Iran dengan mengikuti ajaran agama adalah bukan bangsa agresor dan pengobar perang, namun tidak akan tinggal diam terhadap serangan pihak lain. Rahbar pada hari Jumat (12/10) dalam apel gelar pasukan di Provinsi Khorasan Utara, menyebut Angkatan Bersenjata Republik Islam sebagai faktor keamanan dan pengayom bangsa Iran dari ancaman-ancaman asing. Beliau menambahkan, motivasi agresor untuk mengobarkan perang adalah menjual senjata dan memakmurkan industri militer milik kaum kapitalis.

Pada kesempatan itu, Rahbar menegaskan, satu-satunya faktor yang akan memperlemah atau memusnahkan motivasi Barat adalah kesiapan bangsa secara keseluruhan dan juga persiapan Angkatan Bersenjata Republik Islam. Seraya menyatakan bangsa Iran, terutama kaum muda dan angkatan bersenjata kini lebih siap untuk membela negara, Rahbar menandaskan kesiapan dan semangat baja bangsa dan angkatan bersenjata Iran tidak akan mengizinkan musuh untuk berpikir menyerang Republik Islam.

Sementara itu dalam pertemuan dengan anggota keluarga syahid, veteran perang, dan para pahlawan Propinsi Khorasan Utara, Ayatullah Khamenei menyatakan, komposisi masyarakat sekarang dipenuhi oleh para pemuda pemberani, sadar, mengetahui kewajibannya dan menguasai isu-isu politik. Menurut beliau, munculnya generasi muda tersebut adalah berkah dari darah suci para syuhada. Banyak yang gugur dalam perjalanan Revolusi Islam, akan tetapi pada saat yang sama muncul banyak tunas baru, lebih bersemangat, bertekat dan berwawasan. Menurut Ayatullah Khamenei, bangsa Iran sekarang berubah menjadi sebuah bangsa pemberani yang melawan ketamakan kekuatan imperialis.

Ayatullah Khamenei lebih lanjut menegaskan bahwa berpalingnya sebagian pihak dari Revolusi Islam, bukan berarti gerakan ini terhenti. Beliau menjelaskan, "Sebagian orang, dengan berbagai alasan termasuk merasa lelah atau meragukan masa lalunya atau bahkan terkesima oleh ‘senyum musuh', telah keluar dari jalur revolusi, akan tetapi sebaliknya berkat darah syuhada, tumbuh tunas-tunas baru generasi muda yag memberi semangat perjuangan, optimisme, dan kemuliaan."

Beliau mengimbau para cendikiawan untuk merenungi berbagai fenomena tentang pertumbuhan Revolusi Islam dan mengatakan, wawasan dan tekad generasi muda sekarang jika tidak lebih dari generasi muda di era Perang Pertahanan Suci, maka tidak lebih kecil. Menyingung penilaian keliru sejumlah pihak tentang generasi muda dan terkadang tentang kekhawatiran mereka, Ayatullah Khamenei menjelaskan, "Tidak seperti penilaian keliru tersebut, kaum muda Iran beriman dan mencintai jalan yang ditempuh syuhada dan Revolusi Islam."

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyeru negara-negara dunia untuk menghalangi budaya Barat dan memperingatkan bahwa meniru budaya Barat akan menorehkan luka parah. Dalam lanjutan kunjungan kerja ke Provinsi Khorasan Utara, Rahbar mengatakan sejumlah negara, tanpa memiliki keyakinan agama tertentu, mengikuti peradaban Barat.

Ayatullah Khamenei menjelaskan negara-negara tersebut mungkin tampak maju secara lahiriyah, namun akan mengalami kerugian tak berkesudahan akibat aksi penjiplakan memalukan mereka yang akan menimbulkan trauma serius pada diri dan akan menghancurkan akar jati diri mereka. Tidak seperti negara-negara peniru tersebut, bangsa-bangsa yang memiliki keyakinan ketauhidan, akan mencapai kemajuan nyata dan sempurna serta pada saat yang sama membangun sebuah peradaban yang mengakar dan akan menyebarkan budaya mereka ke seluruh penjuru dunia.

Menyinggung upaya Barat mencemooh bangsa Iran untuk menjauhi slogan-slogan tauhid, Rahbar mengatakan, "Mereka bermaksud untuk mentransfer ketakutan kepada masyarakat dan terus menyuarakan bahwa slogan tauhid akan membawa masalah, sanksi, dan ancaman." Ayatullah Khamenei mengimbau semua pihak untuk menghindar dari gaya hidup yang telah didefinisikan oleh peradaban Barat. Beliau menegaskan, "Kami tidak ingin mencari gara-gara dengan Barat, akan tetapi berdasarkan pada studi dan riset, kami menekankan bahwa mengikuti Barat tidak akan mengantarkan bangsa ke mana pun."

Menurut Rahbar, budaya Barat pada dasarnya invasif, dan dengan alasan apapun menyebar ke banyak negara, dan secara bertahap akan menghancurkan budaya dan identitas negara tersebut. Beliau menilai budaya Barat penuh dengan arogansi, materialis, bergelimang dosa, menghancurkan identitas dan anti-gaya hidup spiritual.

Pada kesempatan lain, Ayatullah Khamenei mengatakan, musuh-musuh bangsa Iran berusaha untuk menciptakan perpecahan di dalam negeri, tetapi mereka gagal dan skenario musuh justru  mempersatukan bangsa ini. Beliau menandaskan bahwa stabilitas politik di Iran saat ini merupakan satu nikmat besar dari Allah Swt. Di bagian lain pidatonya, Rahbar menyampaikan rekomendasinya kepada semua warga dan pejabat Iran terkait upaya musuh yang ingin menyulut instabilitas di Republik Islam. (IRIB Indonesia)


Artikel Terkait:



Share it to your friends..!

Share to Facebook Share this post on twitter Bookmark Delicious Digg This Stumbleupon Reddit Yahoo Bookmark Furl-Diigo Google Bookmark Technorati Newsvine Tips Triks Blogger, Tutorial SEO, Info

Rizki Achmad FadilahPosted By Rizki Achmad Fadilah

Terima Kasih Anda Telah Mengunjungi Blog Saya, Agar Blog Ini Tetap Eksis Saya Mengharapkan Coment Dari Anda Apabila Ada Link Download Yang Rusak, Apabila Artikel Di Atas Membantu Anda Saya Mohon Agar Anda Mengklik Salah Satu Iklan Di Blog Ini contact me On Facebook

Thank You



0 Responses So Far:

Posting Komentar

Thank's For Your Coment